JURNAL VI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
DISUSUN OLEH :
SEPRIDA ANJELINA TARIGAN
(NIM : A1C117051)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 6
I. JUDUL : Reaksi-reaksi Alkohol dan Fenol
II. HARI,TANGGAL : Sabtu, 30 Maret 2019
III. TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengetahui:
- Dapat memahami dan mengetahui perbedaan sifat- sifat antara alkohol dan fenol
- Dapat memahami jenis-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol
- Dapat memahami asas-asas dari reaksi tersebut pada 2.
IV. LANDASAN TEORI
Alkohol merupakan senyawa yang gugus fungsi hidroksilnya terikat pada atom karbon jenuh. Rumus umum alkohol yaitu ROH, R itu dapat dikatakan alkil, alkil tersubstitusi, atau hidrokarbon siklik. Alkohol bukan termasuk fenol karena sifatnya itu kadang berbeda. Alkohol dapat dikatakan turunan dari air (H-O-H) jika salah satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil. Fenol memiliki gugus hidroksil yang berikatan dengan cincin aromatik dan juga karbon vinilik. Induk dari senyawa ini ialah C6H5OH (fenol). Fenol dan juga alkohol memiliki sifat yang sama, namun kesamaan dari keduanya adalah salah satu penyederhana yang berlebihan. Misalnya arylamines, fenol disebut senyawa difungsi karea gugus hidroksil dan cincin aromatiknya saling berinteraksi yang akan mempengaruhi reaktivitas dari keduanya. Interaksi itulah yang menyebabkan fenol memiliki kegunaan baru. Sebuah langkah yang penting dalam sistesis aspirin, seperti tanpa paralel dalam reaksi alkohol atau arena (Rismiyanto, 2009).
Alkohol terbagi menjadi beberapa golongan yaitu alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Pembagian golongan tersebut dilihat dari berapa atom karbon lainnya yang terikat terhadap gugus OH. Setiap jenis alkohol akan berbeda kecepatan reaksinya terhadap suatu reagent dan juga hasil yang diperoleh tentunya berbeda juga. Dengan pengujian suatu alkohol tersebut maka dapat membantu untuk menentukan struktur alkohol yang belum dikenal. Salah satu pengujian yang dapat kita lakukan yaitu pengujian Lucas, pengujian ini dilihat dari perbedaan kecepatan dari setiap alkohol untuk diubah menjadi klorida. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini ialah larutan seng klorida dalam HCl pekat. Alkohol yang bereaksi akan menghasilkan alkil klorida yang tidak larut, keruh dan juga terpisah. Alkohol sekunder jika bereaksi akan larut dan larutan nya bening, asalkan ada gugus R tidak mempunyai banyak atom karbon dalam rantai, setelah itu membentuk klorida dengan penandaan larutan jadi keruh dengan waktu ± 5 menit. Pada reagent ini alkohol primer tidak dapat diubah menjadi klorida dengan waktu beberapa jam pada suhu kamar (Tim Kimia Organik I, 2016).
Fenol atau benzenol berbentuk kristal yang tak berwarna yang baunya sangat khas. Fenol memiliki kelarutan dalam air sebesar 8,3 gram/100 mL. Fenol memiliki sifat kelarutan yang berbeda dengan pelarut berbeda karena gugus hidroksilnya memiliki jumlah dan posisi yang berbeda. Fenol memiliki sifat yang sama yang dapat melepas ion H+ dari gugus hidroksilnya. Fenol dapat diperoleh dari proses Rasching asam benzoat dan juga dapat diperoleh dari hasil oksidasi batu bara. Komponen utama dari antiseptik dagang ialah fenol. Salah satu komposisi dari beberapa anestitika oral, seperti semprotan kloraseptik. Fungsi fenol lainnya ialah dalam pembuatan obat-obatan, misalnya obat pembasmi rumput, produksi aspirin (Kaniawati, 2011).
Menurut http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/ sebelum mempelajari reaksi-reaksi alkohol dan fenol terlebih dahulu harus mengetahui sifat fisik dan kimia dari alkohol, yang diantaranya:
1. Titik didih
jika rantai karbonnya panjang maka titik didihnya tinggi karena sebanding dengan berat molekulnya yang semakin berat juga.
2. Ikatan hidrogen
Terjadi antara atom hidrogen dari alkohol yang bermuatan positif akan berinteraksi dengan atom oksigen yang bermuatan negatif dan mempunyai pasangan elektron bebas dari molekul lainnya.
3. Efek gaya van der waals
Semakin berat molekul dari suatu alkohol maka gaya van der waals dan interaksi dopol-dipol akan semakin meningkat.
4. Kelarutan dalam air
Alkohol yang memiliki berat molekul keci akan larut dalam air seperti metanol dan etanol. Kelarutannya akan berkurang dengan seiring dengan bertambahnya rantai hidrokarbonnya. Alkohol yang memiliki empat atom karbon pada saat dicampurkan dengan air maka terbentuk batas didalam tabung rekasinya.
5. Sifat keasaman atau kebasaan alkohol
Alkohol dapat larut dalam suasana asam ataupun basa.
Menurut http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/ sebelum mempelajari reaksi-reaksi alkohol dan fenol terlebih dahulu harus mengetahui sifat fisik dan kimia dari alkohol, yang diantaranya:
1. Titik didih
jika rantai karbonnya panjang maka titik didihnya tinggi karena sebanding dengan berat molekulnya yang semakin berat juga.
2. Ikatan hidrogen
Terjadi antara atom hidrogen dari alkohol yang bermuatan positif akan berinteraksi dengan atom oksigen yang bermuatan negatif dan mempunyai pasangan elektron bebas dari molekul lainnya.
3. Efek gaya van der waals
Semakin berat molekul dari suatu alkohol maka gaya van der waals dan interaksi dopol-dipol akan semakin meningkat.
4. Kelarutan dalam air
Alkohol yang memiliki berat molekul keci akan larut dalam air seperti metanol dan etanol. Kelarutannya akan berkurang dengan seiring dengan bertambahnya rantai hidrokarbonnya. Alkohol yang memiliki empat atom karbon pada saat dicampurkan dengan air maka terbentuk batas didalam tabung rekasinya.
5. Sifat keasaman atau kebasaan alkohol
Alkohol dapat larut dalam suasana asam ataupun basa.
V. ALAT DAN BAHAN
5.1 Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Batang pengaduk
- Neraca analitik
- Pemanas/bunsen
- Kain kasa
- Gelas kimia
- Etanol
- 2-propanol
- Sek-butil alkohol
- Sikloheksanol
- Fenol
- Kolestrol
- 2-naftol
- Indikator pp
- Aseton
- Asam sulfat pekat
- Asam asetat glasial
- Larutan FeCl3 10%
- 1-propanol
- n-butil alkohol
- etilen glikol
- resorsinol
- 0-kresol
- LarutanNaOH 10%
- Reagent Lucas
- Reagent Bordwell-Willman
- Larutan Brom dalam air
- Trifenil karbonil
VI. PROSESUR KERJA
6.1 Kelarutan
Ke dalam enam tabung reaksi masukkan ½ mL
atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut: etanol, n-butil,
alkohol, ter-butil alkohol, sokloheksol, etil glikol dan fenol (hati-hati) : fenol jangan mengenai kulit.
Bila mengenai kulit akan terbakar oleh fenol, bila terjadi cuci segera dengan air. Tambahkan 2 mL ke dalam tiap tabung, aduk dan amati kemudian catat hasil pengamatan.
6.2 Reaksi dengan Alkali
Ke dalam empat tabung reaksi
yang berlainan masukkan ½ mL atau 0,2-0,5 gr
dari masing-masing senyawa berikut: n-butilal kohol, sikloheksanol, fenol, dan
2-naftol. Tambahkan 5 mL larutan NaOH 10% ke dalam tiap tabung, di kocok dan amati serta catat hasilnya.
6.3 Reaksi dengan Natrium
Tempatkan
2 mL dari masing-masing senyawa berikut: dalam tabung reaksi kering berlainan
1-propanol, 2-propanol dan 0-kresnol (bila o-kresnol terbentuk Kristal,
panaskan sedikit agar melebur). Tambahkan sepotong kecil logam natrium kedalam larutan
yang ada dalam tabung reaksi, catat hasilnya.Tambahkan kedalam larutan yang
di proleh beberapa tetes indikator phenolftalein dan catat hasilnya. Hati-hati :jangan buang isi tabung-tabung yang
berisi natrium yang belumbereaksikedalambak air, natriumbereaksieksplosifdengan
air. Tambahkan etanol secukupnya untuk menghilangkan semua natrium yang
belum bereaksi, kemudian buanglah.
6.4 Pengujian Lucas
Masukkan
2 mL reagent*) Lucas
kedalam empat tabung reaksi. Tambahkan kira-kira 5 tetes alkohol yang akan diuji, kocok dan catatlah waktu
yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh atau memisah menjadi dua lapisan.
Ujilah : 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol, ter-butil alkohol dan catat hasilnya.
*)Reagent
Lucas :Larutan 340 gr ZnCl3 kering dalam 230 mL HCl pekat yang dingin,
sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 mL reagent
6.5 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
Masukkan
1 mL aseton kedalam lima tabung reaksi yang berada.
Tiap-tiap tabung tambahkan satu tetes cairan alkohol atau 10 mg Kristal alkohol yang
hendak diuji dan goncangkanlah hingga larutan menjadi jernih. Lalu tambahkan satu tetes
reagent Bordwell-Wellman* sambil digoncang.Ujilah alkohol berikut
: 2-butanol, ter-butil alkohol, kolestrol dan atrifenil karbonil.
*Reagent
Bordwell-Wellman :larutan 25 gr anhidrat kromatid dalam 25 asam sulfat pekat dan hati-hati encerkan dengan
75 mL air suling.
6.7 Reaksi Fenol dengan Brom
Ke dalam larutan
0,1 gr fenol di dalam 3 mL air tambahkan air
brom sambil digoncang sampai warna kuning tidak berubah lagi, amatilah.
6.8 Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
VII. PERTANYAAN
https://www.youtube.com/watch?v=2dl3A6f5heo
Simak video diatas untuk menjawab pertanyaan ini:
1. Apakah yang dilakukan pada sampel yang tidak memisah menjadi 2 lapisan?
2. Uji apa saja yang dilakukan Pada video tersebut?
3. Bagaimanakah cara membuat reagent Lucas?
Nama saya Ditya Fajar Nursahfitei (A1C117061) menjawab pertanyaan nomer 3, yaitu Reagent lucas dibuat dengan melarutkan 340 gr ZnCl2 dalam 230 ml HCl pekat yang dingin. Sambil diaduk. Campuran ini akan menghasilkan 350 mL reagent lucas.
BalasHapussaya melisa oktapiani (043) akan menjawab pertanyaan no 1. Dilakukan pemansan pada sampel yang tidak menjadi 2 lapisan pada air yang suhunya 60 derajar celsius kurang lebih 5 menit.
BalasHapusNovela melinda (007). Untuk pertanyaan nomor 1. Menurut saya, dilakukan pemansan pada sampel yang tidak menjadi 2 lapisan pada air yang suhunya 60 derajar celsius kurang lebih 5 menit
BalasHapus