Langsung ke konten utama

Potensi Pemanfaatan Flavonoid untuk Makhluk Hidup

    Flavonoid dengan penjelasan lengkapnya terdapat pada artikel sebelumnya. Disini hanya dibahas mengenai pemanfaatan dari senyawa Flavonoid tersebut untuk makhluk hidup. Sebelum membahas mengenai pemanfaatan senyawa Flavonoid tersebut akan dibahas ulang sedikit mengenai senyawa Flavonoid tersesebut. Flavonoid adalah suatu senyawa yang terdiri/terangkai dari 15 atom karbon yang mana berbentuk trisiklik, senyawa flavonoid tersebar luas pada tumbuhan. Senyawa Flavonoid jenis umumnya ada 3 yaitu antosianin, flavonol, flavon. Senyawa Flavonoid memiliki fungsi dalam memberikan warna, bau, bentuk pada tumbuhan.
     Flavonoid memiliki beberapa manfaat bagi tubuh manusia, seperti:
- dapat membantu tubuh dalam penyerapan vitamin C.
- dapat membantu mencegah dan mengobati alergi, infeksi virus dan kondisi peradangan tertentu.
- dapat membantu memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas
- dapat memperbaiki mood/suasana hati seseorang.

      Senyawa flavonoid banyak terkandung didalam tumbuhan, dan yang paling banyak ditemukan didalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Berikut buah dan sayur yang mengandung tinggi protein:
1. Rosella : karena terkandung senyawa flavonoid didalamnya maka tumbuhan ini dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit, seperti kolestrol tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2.
2. Apel : didalam buah apel terkandung senyawa flavonoid yang bernama quercetin karena didalamnya terkandung senyawa flavonoid maka buah apel ini dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti serangan jantung, katarak, asma dan asam lambung.
3. Red wine : karena didalam buah ini mengandung senyawa flavonoid maka dapat dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Jika tidak bisa meminum alkohol manfaat yang sama dapat ditemukan pada anggur ungu dimana di kulit anggur tersebut terdapat senyawa flavonoid yang sama dengan red wine.
4. Sirsak : didalam banyak terkandung senyawa kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti fenol (sejenis Flavonoid), potasium, vitamin D dan E. Dengan kandungan yang dimilikinya tersebut maka dapat dipercaya bahwa sirsak dapat mengobati beberapa penyakit, seperti kanker dan hipertensi. 
5. Belimbing wuluh : dengan kandungan yang dimilikinya, seperti vitamin C, asam oksalat, tannin, asam amino, dan flavonoid sehingga dapat dipercaya buah ini dapat mengobati beberapa penyakit, seperti hipertensi, kolestrol tinggi, kanker, dan diabetes. Namun dalam mengonsumsi belimbing wulu ini haruslah hati-hati karena terdapat kandungan asam amino yang dapat memicu batu ginjal jika dikonsumsi terlalu banyak. 
6. Kacang kedelai : didalam kacang kedelai terkandung senyawa flavonoid yang begitu tinggi sehingga dapat dipercaya bahwa kacang kedelai ini dapat mengobati beberapa penyakit, seperti kanker payudara, kolesterol, dan dapat menurunkan gula darah.
    Dan banyak lagi makanan yang mengandung senyawa flavonoid dan bermanfaat bagi tubuh.

  Hasil gambar untuk belimbing wuluh
Belimbing Wuluh

    Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa senyawa flavanoid yang terdapat didalam Belimbing Wuluh ini banyak manfaatnya bagi kesehatan. Namun disini hanya saya jelaskan salah satu penyakit yang dapat diobati oleh Belimbing Wuluh ini yaitu penyakit diabetes mellitus (DM). Diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin  yang ditandai dengan hiperglikemia, orang yang menderita penyakit ini biasanya memerlukan pengobatan sepanjang hidupnya untuk mengurangi perkembangan ke arah komplikasi. Suntik insulin yang biasanya dilakukan oleh penderita diabetes mellitus ini akan memberikan dampak buruk bagi dirinya jika dilakukan terus menerus, hal inilah yang membuat para peneliti untuk mencari obat untuk penyakit ini yang berasal dari bahan alami atau secara tradisional agar tidak berdampak buruk untuk tubuhnya.
  Belimbing wuluh ditemukan kandungan yang dipercaya dapat mengobati penyakit tersebut, kandungannya meliputi Flavonoid, Saponin, Tanin, Sulfur, Asam Format, Peroksidase, Kalsium Oksalat, dan Kalium Sitrat. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan dan antidiabetes. Dengan kandungan Flavanoidnya maka dilakukan penelitian untuk mengetahui benarkan belimbing wuluh itu dapat mengatasi diabetes, dan hasil penelitiannya pun mengatakan bahwa belimbing wuluh  itu benar-benar dapat mengobati diabetes. Flavonoid itu berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Hasil gambar untuk buah karamunting
Buah Karamunting

Selain pemanfaatan senyawa flavonoid untuk kesehatan, flavonoid juga digunakan dalam bidang industri. Dengan fungsi dari itu memberikan warna untuk tumbuhan maka tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai zat warna untuk makanan. Tumbuhan yang biasanya digunakan untuk memberikan aroma dan warna pada makanan yaitu pandan, tetapi terdapat suatu tanaman liar yang dipercaya dapat dijadikan zat warna untuk makanan yaitu buah karamunting. Terdapat beberapa senyawa kimia didalam buah ini, seperti flavonoid, alkaloid, steroid, antosianin, dan saponin yang terdapat di bagian batang, akar, buah dan bunganya. Yang akan dibahas disini pada bagian buahnya saja, dimana didalam buah karamunting ini terdapat senyawa flavonoid dan saponin yang dipercaya dapat memberikan warna yang alami untuk makanan. Dengan penggunaan zat warna alami inilah yang akan membantu masyarakat dalam mengurangi penggunaan zat warna buatan karena hal itu tidaklah baik bagi tubuh. Jenis senyawa flavonoid yang terdapat pada buah karamunting ini ialah antosianin,  dengan adanya antosianin inilah dipercaya bahwa buah ini dapat digunakan sebagai zat warna pangan, seperti tepung pasta, bubuk dan untuk produk minuman ringan dapat digunakan untuk selai, permen.



PERMASALAHAN:
1. Pada kandungan teh terdapat adanya senyawa flavonoid dimana adanya senyawa flavonoid tersebut membuat teh memiliki manfaat baik bagi kesehatan jantung, namun selain flavonoid terdapat adanya kandungan kafein juga dimana kafein akan membuat seseorang sulit tidur. Jadi menurut Anda apakah senyawa flavonoid didalam teh masih berperan setelah dilihat dari kedua senyawa tersebut bahwa insomnia yang disebabkan kafein akan memicu penyakit jantung juga? dan apakah teh baik dikunsumsi?

2. Senyawa flavonoid dapat dimanfaatkan dalam mencegah kenaikan berat badan, pada coklat terdapat adanya senyawa flavonoid namun mengapa coklat dapat membuat berat badan seseorang naik? apakah manfaat itu pengecualian bagi coklat?

3.  Pada makanan olahan dari tumbuhan yang mengandung flavonoid apakah masih mengandung senyawa flavonoid dan apakah manfaatnya masih sama dengan tumbuhan tersebut? Jelaskan disertai dengan contoh!

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. 2. Dari pendapat penelitian-penelitian coklat ini menurunkan berat badan bukan menaikkan berat badan karena flavonoidnya tadi. Ada cara tertentu memakan coklat jika ingin menurunkan berat badan misalnya memakan coklat hitam, satu potong coklat kecil setelah makan malam, dan dibikin coklat panas.

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab no 3. Menurut saya pada makanan olahan yang terbuat dari tumbuha yang mengandung senyawa flavonoid memiliki manfaatnya yang sama dari tumbuhan tersebut sebelum diolah. Contohnya anggur merah, anggur merah ini dapat menurunkan resiko penyakit jantung saat masih utuh dalam bentuk anggur merah, saat diolah menjadi red wine dan jus anggur manfaatnya pun tidak berubah untuk dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Flavonoid didalam anggur terdapat pada pigmen anggur yang berwarna ungu tersebut.

    BalasHapus
  4. Saya akan menjawab permasalahan nomor 1. Ya, benar sekali apabila teh mengandung kafein, dalam jumlah sedikit, dibandingkan kopi. Itulah sebabnya ini tidak terlalu berpengaruh karena jumlahnya yang minim.

    Saya telah membaca beberapa penelitian mengenai hubungan mengonsumsi teh dan penyakit jantung, dan benar terbukti apabila teh menyokong penyembuhan penyakit jantung karena di dalamnya terkandung flavonoid dengan antioksidan yang kuat di dalamnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keragaman dan Keunikan Struktur Kimia Steroid

Steroid Steroid adalah senyawa  bahan alam yang memiliki 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana  dengan struktur dasarnya yang dibentuk 1,2-sikloentenoperhidrofenantren. Kerangka dasar dari stereoid ini berbentuk triterpen jasiklik. Struktur stereoid memiliki empat cincin dimana pada cincin A, B dan C-nya terdapat 4 atom karbon dan cincin D-nya terdapat lima atom karbon. Steroid merupakan turunan dari terpena dan skualena. Yang membedakan dari semua jenis steroid terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin. Klasifikasi Steroid: Perbedaan antar kelompok dari steroid dapat dilihat dari jenis substituen R1, R2, dan R3 yang mengikat pada kerangka dasar steroid diatas sedangkan perbedaan dari setiap senyawanya diakibatkan dari panjang rantai karbon substituen, gugus fungsi substituen, jumlah dan posisi gugus fungsi oksigen, dan ikatan rangkap pada kerangka dasar serta konf

Jurnal Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelarutan

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I DISUSUN OLEH : SEPRIDA ANJELINA TARIGAN (NIM : A1C117051) DOSEN PENGAMPU: Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si        PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI  2019 PERCOBAAN 1 I.      JUDUL : Analisa Kualitatif   Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelarutan II.   HARI, TANGGAL : Sabtu, 23 Februari 2019 III.              TUJUAN PERCOBAAN :      Pada akhir percobaan ini mahasiswa harus dapat dan memahami mengenai : a.          Prinsip dasar dalam analisa kualitatif dalam kimia organik. b.          Tahapan kerja analisa yang dimulai dengan unsur karbon, hidrogen, belerang nitrogen,           halogen dalam suatu senyawa organik dan penentuan kelas kelarutannya. c.          Mencoba beberapa senyawa unknown un

Jurnal Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh

JURNAL KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH DISUSUN OLEH : SEPRIDA ANJELINA TARIGAN (NIM : A1C117051) DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019 PERCOBAAN 2  I.       JUDUL : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh II.        HARI,TANGGAL   : Kamis, 28 Februari 2019 III.    TUJUAN PERCOBAAN :                 Pada akhir percobaan ini mahasiswa harus dapat memahami dan terampil dalam:         a.        Prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni.         b.       Melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu             senyawa murni.         c.        Membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.         d.       Melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni y